Salam… 

Selama 3 hari hari aku merasakan tinggal di Ibukota Provinsi Jatim, Surabaya. Surabaya ini lumayan dekatlah dengan kampusku yang berada di Madura. Mungkin hanya dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan untuk sampai di Surabaya. Di Surabaya aku tinggal di rumah temanku. Berangkat dari Madura, aku bersama 3 teman lainnya, Ali, Sindhung dan Iman. Salah satu dari mereka ialah yang berasal dari Surabaya dan kami tinggal dirumahnya. Alhamdulillah-lah hidupku tercukupi di Surabaya . Karena disini aku dijamu dengan berbagai makanan .  Bersyukurlah aku bisa menikmati Kota Surabaya dengan biaya yang sedikit.. hehe .

Berangkat dari Madura hari Jumat sekitar jam 7-an malam. Yang paling aku takuti saat itu ialah ketika aku pergi ke Surabaya tanpa make helm. Terasa was-was banget perasaanku. ‘gimana kalo ada polisi ?’. Uhhh…. takut aku, beneran . Tapi untungnya, ga ada polisi satupun yang nilang. ‘selamet hidupku ’.  Saat malam itu juga, setelah sampai di Surabaya, pertama kali yang aku kunjungi adalah UNESA (Ketintang). Luas bener emang UNESA, tapi disitu bangunannya rendah-rendah, gak seperti di UTM yang tinggi dan lantainya banyak . ‘banggain dikitlah ’. Setelah dari UNESA, aku langsung cabuuut ke rumah temenku. Rumahnya juga di Ketintang.

Malam hari di rumah temenku, aku juga masih sempet-sempetnya ngerjain tugas , bukan tugas kuliah seh… tapi ini tugasku sebagai Co. PDD pada MusWa XII ukmf ITC yaitu buat desain banner sama pamflet. Terus juga aku sempetin ngoding bentar-bentar lah . Setelah itu semua, waktunya main PES 2015, meskipun nggak menang tapi tetep seneng juga bisa main . Setelah semuanya selesai, ternyata yang menang emang tuan rumahnya, Sindhung dan dilanjutkan istirahat malam. Baru jam 2-an aku bisa tidur.

Hadeeechh… dech.. kesiangan aku bangun . Wes gapapa lah … Bangun tidur langsung disuguhi jajan, dan tak lama kemudian nasi-pun datang .. hehe . Tujuan hari ini adalah ke Mall Ciputra World Surabaya. Tapi sebelum sampai disana, kami jalan-jalan mengelilingi kota Surabaya. Jalan sampek UNESA (Lidah). Ternyata di UNESA yang ini bangunannya tinggi-tinggi, tapi juga masih ada bangunan yang dalam tahap pembangunan. Maklumlah mungkin, disini kan wilayah lingkungan elit. Trus kami putar balik dan saatnya menuju CiWorldSby. Bertepatan juga di sana ada acara untuk para penggemar anime dan Jejepangan. Nama acara tersebut ialah CHOCO DAYS 2014. Itulah yang menjadi alasan mengapa aku ke Surabaya. Kegiatan-kegiatan yang berlangsung hari itu adalah ada Perlombaan Dance Cover dan Rakit Gunpla. Kami juga sempet, hunting foto… yeay.. meskipun g foto sih aku –_- .. Setelah dari situ, sorenya sekitar jam lima-an, kami pulang…  

Pada malam harinya, kegiatannya yaitu sama aja kek hari sebelumnya, yaitu bikin desain banner dan pamflet, coding, dan nge-game, PES 2015. Tapi malam ini aku tambah main game lain, yaitu, osu! .

Minggu, 14 Desember 2014

Hari ini adalah acara puncak Choco Days 2014. Mall Ciputra World LG dipenuhi oleh lautan manusia. Para Cosplayer dari berbagai kota pun ikut meramaikan kegiatan ini.

Senin, 15 Desember 2014

Perjalanan kembali ke Madura. Capek banget sebenernya, habis semaleman jalan-jalan di mall, trus paginya harus jalan dari pertigaan telang. –_- (sekitar 1 kiloan lah)… Uhhhh, merasa kelelahan..

Terima kasih udah membaca… tunggu cerita-ceritaku selanjutnya

Judul Buku : Eneagram - Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik

Judul Buku Asli : The Enneagram Made Easy

Penulis : Renee Baron dan Elizabeth Wagele

Penerjemah : Leinovar Bahfein

Penerbit : Serambi

Tahun terbit : Cetakan I, November 2005

Buku ini membahas sesuatu yang disebut Eneagram. Jadi, di dalam buku ini dijelaskan bahwa Eneagram adalah sebuah penelitian untuk mengenali sembilan tipe dasar kepribadian seseorang. Penelitian ini memberi penjelasan, mengapa perilaku kita seperti ini dan memberi beberapa saran untuk dapat mengenali kepribadian diri. Enegram juga penting sebagai sarana untuk menjalin hubungan kepada keluarga, teman dan orang lain

Buku ini ditulis oleh dua orang penulis yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Renee Baron memiliki tipe kepribadian pengamat. Sedangkan, Elizabeth Wagele memiliki tipe kepribadian penolong. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada pertentangan di antara perbedaan kepribadian seseorang. Dengan perbedaan kepribadian itulah, manusia bisa saling bekerja sama dengan lebih baik. Apabila si A memiliki kekurangan, maka si B dapat memberi pertolongan kepada si A dan begitu juga sebaliknya.

Sembilan tipe dasar kepribadian itu dijelaskan secara rinci dalam setiap babnya. Kesembilan tipe dasar tersebut adalah antara lain tipe pertama yaitu perfeksionis, kedua penolong, ketiga pengejar prestasi, keempat romantis, kelima pengamat, keenam pencemas, ketujuh petualang, kedelapan pejuang dan kesembilan pendamai. Dalam buku ini dijelaskan juga bahwa manusia tidak tertuju pada satu kepribadian tertentu. Namun, kepribadian manusia juga dipengaruhi perasaannya saat itu.

Sebagai contoh bahwa manusia itu memiliki kepribadian penolong (tipe dua). Kepribadian tersebut juga dipengaruhi kepribadian yang ada disamping kanan dan kirinya. Disamping kanan penolong ialah perfeksionis (tipe pertama) dan kirinya yaitu pengejar prestasi (tipe ketiga). Kemudian kepribadian penolong tersebut juga dapat memiliki kecenderungan kepribadian disampingnya, baik itu dalam sisi positif maupun sisi negatif.

Dalam setiap tipe kepribadian, manusia tidak hanya memiliki kepribadian dalam sisi positif namun juga memiliki sisi negatif. Dalam sisi negatif inilah, penulis juga menyediakan berbagai macam saran agar tidak tenggelam di dalam sisi negatif. Akan tetapi ini bukanlah cara yang seketika membuat pembaca menghilangkan sisi negatif itu. Tapi, ini adalah cara agar pembaca berbuat ke hal-hal yang lebih baik atau lebih menikmati sisi positif dari kepribadiannya. 

Untuk mengetahui bahwa seseorang termasuk tipe kepribadian yang mana, sebaiknya membaca buku ini. Dalam setiap bab, ada sebuah kalimat-kalimat pernyataan dan disuruh untuk memberikan sebuah tanda centang jika pernyataan tersebut memenuhi kriteria pembaca. Sehingga di awal bab, pembaca dapat mengetahui apakah dia termasuk tipe kepribadian tersebut atau tidak. Dengan membaca buku ini juga, dapat menjalin hubungan kepada orang lain dengan lebih baik lagi. Karena kita dapat memahami sesuatu yang menjadi kesukaannya dan dapat memahami sesuatu yang menjadi ketidak sukaannya.

Seleksi masuk PTN selanjutnya yang aku ikuti ialah jalur PBUTM di Sekolah Vokasi UGM (SV-UGM). SV-UGM adalah perkuliah Diploma. Pilihan yang kupilih disini yaitu D3 Ilmu Komputer dan Sistem Informasi. Jalur ini tidak ada tes, dapat dikatakan layaknya SNMPTN. Namun, persyaratan pada seleksi ini harus dikirimkan melalui pos. Setelah sekian lama menunggu, aku masih belum juga beruntung untuk kuliah di Jogja. Akhirnya pun, aku harus mengikuti seleksi-seleksi berikutnya.

Politeknik Negeri. Juga termasuk daftar seleksiku. Aku sempat mengikuti selesksi masuk politeknik negeri. Di seleksi ini, aku memilih Polinema (Politeknik Negeri Malang) sebagai pilihan pertama dan PENS sebagai pilihan kedua. Sialnya, ternyata berkas-berkas pendaftaran dikirim melalui pos. Padahal, di persyaratan berkas-berkas tersebut harus dikirim paling lambat seminggu setelah pendaftaran. Aku baru tahu tentang peraturan itu pada H-3 penutupan pendaftaran. Dan akhirnya pun, aku juga tidak terdaftar sebagai mahasiswa.

Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhanku dan menunjang aku selama kuliah, aku juga mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa bidikmisi. Dalam pendaftaran bidikmisi, banya sekali persyaratan yag harus dipenuhi. Sampai-sampai aku harus membebani orang-orang di sekitarku untuk mengurus persyaratan bidikmisi.

Tak hanya sampai disini aku mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi PTN. Selanjutnya aku mengikuti UMPTAIN, yaitu sebuah seleksi masuk perguruan tinggi agama islam negeri dengan jalur tes tulis. Pada seleksi ini, aku memilih UIN Sunan Kalijaga sebagai pilihan pertama dan IAIN Walisongo sebagai pilihan kedua. Kali ini juga, aku mendaftar di wilayah Jogja, mungkin benar-benar aku telah berambisi untuk ke Jogja. Di pilihan pertama aku memilih Teknik Informatika dan pilihan kedua memilih Tadris (Pendidikan) Biologi.

Untuk mengikuti tes ini, aku harus jauh-jauh pergi ke Jogja. Untuk pergi ke Jogja, aku naik kereta api. Untungnya ada 2 temanku dan saudaraku juga yang mengikuti tes ini. Karena mereka bertiga cewek, kita mesti berpisah setelah sampai di Jogja dan tinggal di tempat yang berbeda. Beruntungnya juga, aku memiliki seorang kakak yang kuliah di Jogja dan dia berusaha mencarikanku tempat tinggal di Jogja. Aku ditempatkan di kontrakan milik para anggota KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama) cabang UGM. Dan kedua temanku dan saudaraku tinggal di kontrakannya kakakku. Di Jogja, aku tinggal disana kurang lebih selama seminggu.

Aku di Jogja tidak hanya untuk tes UMPTAIN, akan tetapi juga mengikuti UTUL (Ujian Tulis) UGM. Yaitu seleksi tes masuk UGM melalui jalur mandiri. Pada H-4 sebelum tes UTUL atau saat ketika tes UMPTAIN berakhir, aku diajak kakakku untuk menyempatkan berkeliling wilayah Jogjakarta. Yang pertama aku singgahi yaitu UGM. Aku berkeliling ke seluruh gedung-gedung fakultas di UGM. Dalam hatiku saat itu berkata ‘betapa bangganya aku, kalau bisa kuliah di UGM’. Namun, yahh... takdir berpihak lain. Wilayah UGM cukup luas sekali, sampai-sampai jalan di wilayah UGM dijadikan sebagai jalan umum. Kemudian selanjutnya, aku berkunjung ke pusat perbelanjaan di Jogja yaitu Malioboro. Dalam perjalanan kesana, aku melewati jalanan di Jogjakarta. Di perjalanan yang aku lewati memang banyak kulihat perguruan tinggi di Jogja. Maka tak ada salahnya, kalau dijuluki sebagai Kota Pendidikan. Setelah sampai di Malioboro, aku merasakan susana yang begitu ramai sekali disana. Sepanjang jalan Malioboro ini, dipenuhi oleh para pedagang. Mereka menjual oleh-oleh khas Jogja, kaos-kaos bertuliskan Jogja, batik, pernak-pernik dan lain sebagainya. Mungkin sangat nyamanlah kehidupan di Jogja ini.

Kemudian di hari H tes UTUL, aku melaksanakan ujian tersebut di Fakultas Kehutanan UGM. Soal-soalnya begitu tak terduga, soal-soalnya sulit sekali++. Inilah soal tersulit yang aku rasakan daripada soal-soal yang pernah aku dapatkan. Pada akhirnya, tak ada satupun tesku di Jogja yang lolos, baik UTUL maupun UMPTAIN. Bukannya sia-sia aku sudah merasakan tes di Jogja. Setidaknya aku sudah merasakan soal-soal yang tingkat tinggi dan dapat dijadikan sebuah pengalaman. Dan aku tidak sia-sia sudah bisa merasakan kehidupan di Jogja. Dan Jogja memanglah Kota Pendidikan (y) dan begitu indah.

To be continued ...

Ini adalah salah mata perkuliahan yang ada di Prodi Teknik Informatika, khususnya di Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Namun, disini kami hanya menjelaskan dasar-dasarnya saja. Sebab ini adalah tugas presentasi dari mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi. Pada kelompok kami terdapat 3 orang yaitu Abdullah Fahmi (saya), Ahmad Izul Adinsya dan Danny Wahyu Mailiffiandi. Kami mempresentasikan dengan alur presentasi adalah sebagai berikut:

Di kelompok kami menjelaskan tentang Organisasi dan Arsitektur Komputer, untuk penjelasan lebih lanjut, perhatikan penjelasan berikut ini:

A. Pengertian Organisasi dan Arsitektur Komputer

B. Sistem Digital dan Analog

Bahasa Tingkat Tinggi (High-Level Language) adalah bahasa pemrograman yang dekat dengan bahasa manusia, kelebihan utama dari bahasa ini adalah mudah untuk di baca, tulis, maupun diperbaharui, sebelum bisa dijalankan program harus terlebih dahulu di-compile. Contoh : Pascal, Fortran, Clipper, dBase, Delphi, Basic, Cobol, C++, Java dan Eclipse.

CPU singkatan dari Central Processing Unit adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menerima dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Prosesor sering digunakan untuk menyebut CPU pada umumnya.

Memory adalah kemampuan untuk mempertahankan data dalam jangka waktu tertentu. Memori komputer berguna untuk menyimpan dan mengirim data untuk diolah di processor. Ada 2 macam memori yaitu —Memori Tetap dan —Memori Sementara.

Peralatan Masukan (Input device) adalah unit yang berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar kedalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan.

Peralatan Keluaran (Output device) adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan suatu keluaran seperti gambar, kertas (hardcopy), suara, dll. Contoh dari output device adalah printer, speaker, monitor, dll.

E. Tipe Komputer

Minikomputer adalah Komputer yang digunakan untuk banyak pemakai (multiuser) pada saat yang bersamaan, dan time shared.

Mikrokomputer adalah interkoneksi antara mikroprosesor (CPU) dengan memori utama (main memory) dan antarmuka input-output (I/O devices) yang dilakukan dengan menggunakan sistim interkoneksi bus. 

Mainframe komputer merupakan jenis komputer yang di gunakan pada perusahaan-perusahaan berskala besar untuk menangani pemrosesan data dengan volume yang sangat besar. 

Super komputer adalah jenis komputer yang mempunyai kecepatan proses paling hebat. Biasa di gunakan untuk menangani aplikasi yang melibatkan perhitungan yang kompleks. Superkomputer diperkenalkan pada tahun 1960-an, didesain oleh Seymour Cray di (CDC), memimpin di pasaran pada tahun 1970-an sampai Cray berhenti untuk membentuk perusahaanya sendiri, Cray Research.

Untuk PowerPoint kami dapat dilihat previewnya sebagai berikut:

Unduh - 2 MB Terima kasih, apabila ada kesalahan, mohon beri kami pencerahan. Sekian. Salam... :D

Salam... :D

Perkenalkan nama lengkap saya Abdullah Fahmi. Saya lahir di Kabupaten Nganjuk. Tepatnya tanggal 30 April 1997. Saya anak kedua dari 3 bersaudara. Anak pertama orang tua saya adalah perempuan, dialah kakak saya. Sekarang, dia menuntut ilmu di Kota Pendidikan yaitu DI Yogyakarta. Kuliah mengambil program studi Ilmu Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kuliah disana sejak tahun 2012. Saya juga mempunyai adik. Dia seorang laki-laki. Sekarang bersekolah di MTsN Nglawak Kertosono. Mulai masuk tahun 2014. Sekolah tersebut adalah sekolah dimana semua saudara kandungku menempuh pendidikan setingkat SLTP disana, termasuk juga aku. 

Sekarang, giliranku. Saya pertama kali memperoleh pendidikan pertama kali di RA Perwanida. Sekolah setingkat TK. Kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di SDN Kauman II. Lalu, setelah lulus dari SD aku disekolahkan jauh dari rumah, sehingga aku nyantren di Pondok Pesantrennya kakekku. Namanya Pondok Pesantren Al-Halim Miftahul 'Ula. Tempatnya di desa Ngalawak, kecamatan Kertosono. Di samping nyantren, aku juga mengalami pendidikan formal setingkat SLTP di MTsN Nglawak Kertosono. 3 tahun telah berlalu. Entah kenapa, aku harus kembali ke rumah. Padahal, di desa itu sudah amat lengkap pendidikannya, ada MTsN, MAN dan juga STAI. Mungkin Allah merencanakan yang lebih baik bagiku. Ternyata, setelah lulus dari MTsN Nglawak Kertosono, aku diberi kesempatan untuk hanya menyelesaikan pendidikan setingkat SLTA hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Aku diterima sebagai siswa Akselerasi di MAN Nganjuk. 

Saat-saat ujian negarapun digelar, aku hanya bemodalkan pengetahuan yang telah aku dapatkan selama pendidikan. Aku tak tahu mengapa banyak teman-teman yang pada bingung dan stress memikirkan Ujian Nasional. Sehingga jauh-jauh hari, sudah memikirkan cara mendapatkan Kunci Jawaban. Syukurlah, aku tidak mengikuti hal-hal yang seperti itu. Karena aku percaya dengan keyakinan dan pengetahuan ini, aku bisa lulus dari tingkat SLTA. Akhirnya, pengumuman kelulusan diumumkan, aku merasa bahagia. Aku bisa lulus dari MAN ini. Walaupun nilaiku pas-pasan dan kalah jauh teman yang lain, namun aku tetap merasa senang karena ini adalah hasil jerih payahku sendiri selama 2 tahun. Ini juga merupakan bukti, bahwa tanpa kunci jawabanpun seseorang bisa lulus dari Ujian Nasional. Karena pada saat itu aku berpikir bahwa nilai bukan yang aku inginkan, namun kelulusan yang ingin aku raih. Dan Perguruan Tinggi Negeri-lah yang aku tuju.

Saat-saat seleksi masuk ptn pun digelar. Pendaftaran sudah jauh-jauh hari dilakukan bahkan sebelum Ujian Nasional sudah daftar. Seleksi yang pertama kali aku ikuti adalah SNMPTN. Salah satu jalur masuk PTN tanpa tes (jalur undangan). Entah kenapa, saat itu aku berambisi sekali untuk pergi kuliah ke Yogyakarta. Mungkin aku tak ingin kalah dengan kakakku yang bisa kuliah di UGM. Sehingga, tanpa tahu apapun mengenai persaingan di dunia seleksi masuk PTN, aku memilih UGM sebagai pilihan pertama dan kedua, yakni jurusan Teknologi Informasi dan Biologi. Lebih parahnya lagi aku pilih UNAIR sebagai pilihan ketiga yaitu pada jurusan Sistem Informasi. Ah sudahlah, ini pertanda bahwa aku nggak bakal mungkin lolos SNMPTN.


Di samping mengikuti SNMPTN, aku juga mengikuti SPAN-PTAIN. Ini adalah jalur masuk PTAIN tanpa tes (jalur undangan). Ambisi disini masih juga ingin kuliah ke Yogyakarta. Pada seleksi ini aku memilih UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maliki Malang. Lupa aku memilih apa saja, tapi yang kuingat aku memilih Teknik Informatika. Sayangnya pada jalur inipun aku belum memiliki kesempatan untuk terdaftar sebagai mahasiswa.

To be Continued...

berlanjut ke "Who is Abdullah Fahmi ? | Siapakah Abdullah Fahmi ? (2)"