2014 10:57:00 AM Cerita 2 Comments

Salam... :D

Perkenalkan nama lengkap saya Abdullah Fahmi. Saya lahir di Kabupaten Nganjuk. Tepatnya tanggal 30 April 1997. Saya anak kedua dari 3 bersaudara. Anak pertama orang tua saya adalah perempuan, dialah kakak saya. Sekarang, dia menuntut ilmu di Kota Pendidikan yaitu DI Yogyakarta. Kuliah mengambil program studi Ilmu Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia kuliah disana sejak tahun 2012. Saya juga mempunyai adik. Dia seorang laki-laki. Sekarang bersekolah di MTsN Nglawak Kertosono. Mulai masuk tahun 2014. Sekolah tersebut adalah sekolah dimana semua saudara kandungku menempuh pendidikan setingkat SLTP disana, termasuk juga aku.

Sekarang, giliranku. Saya pertama kali memperoleh pendidikan pertama kali di RA Perwanida. Sekolah setingkat TK. Kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di SDN Kauman II. Lalu, setelah lulus dari SD aku disekolahkan jauh dari rumah, sehingga aku nyantren di Pondok Pesantrennya kakekku. Namanya Pondok Pesantren Al-Halim Miftahul 'Ula. Tempatnya di desa Ngalawak, kecamatan Kertosono. Di samping nyantren, aku juga mengalami pendidikan formal setingkat SLTP di MTsN Nglawak Kertosono. 3 tahun telah berlalu. Entah kenapa, aku harus kembali ke rumah. Padahal, di desa itu sudah amat lengkap pendidikannya, ada MTsN, MAN dan juga STAI. Mungkin Allah merencanakan yang lebih baik bagiku. Ternyata, setelah lulus dari MTsN Nglawak Kertosono, aku diberi kesempatan untuk hanya menyelesaikan pendidikan setingkat SLTA hanya dalam kurun waktu 2 tahun. Aku diterima sebagai siswa Akselerasi di MAN Nganjuk.

Saat-saat ujian negarapun digelar, aku hanya bemodalkan pengetahuan yang telah aku dapatkan selama pendidikan. Aku tak tahu mengapa banyak teman-teman yang pada bingung dan stress memikirkan Ujian Nasional. Sehingga jauh-jauh hari, sudah memikirkan cara mendapatkan Kunci Jawaban. Syukurlah, aku tidak mengikuti hal-hal yang seperti itu. Karena aku percaya dengan keyakinan dan pengetahuan ini, aku bisa lulus dari tingkat SLTA. Akhirnya, pengumuman kelulusan diumumkan, aku merasa bahagia. Aku bisa lulus dari MAN ini. Walaupun nilaiku pas-pasan dan kalah jauh teman yang lain, namun aku tetap merasa senang karena ini adalah hasil jerih payahku sendiri selama 2 tahun. Ini juga merupakan bukti, bahwa tanpa kunci jawabanpun seseorang bisa lulus dari Ujian Nasional. Karena pada saat itu aku berpikir bahwa nilai bukan yang aku inginkan, namun kelulusan yang ingin aku raih. Dan Perguruan Tinggi Negeri-lah yang aku tuju.

Saat-saat seleksi masuk ptn pun digelar. Pendaftaran sudah jauh-jauh hari dilakukan bahkan sebelum Ujian Nasional sudah daftar. Seleksi yang pertama kali aku ikuti adalah SNMPTN. Salah satu jalur masuk PTN tanpa tes (jalur undangan). Entah kenapa, saat itu aku berambisi sekali untuk pergi kuliah ke Yogyakarta. Mungkin aku tak ingin kalah dengan kakakku yang bisa kuliah di UGM. Sehingga, tanpa tahu apapun mengenai persaingan di dunia seleksi masuk PTN, aku memilih UGM sebagai pilihan pertama dan kedua, yakni jurusan Teknologi Informasi dan Biologi. Lebih parahnya lagi aku pilih UNAIR sebagai pilihan ketiga yaitu pada jurusan Sistem Informasi. Ah sudahlah, ini pertanda bahwa aku nggak bakal mungkin lolos SNMPTN.

Di samping mengikuti SNMPTN, aku juga mengikuti SPAN-PTAIN. Ini adalah jalur masuk PTAIN tanpa tes (jalur undangan). Ambisi disini masih juga ingin kuliah ke Yogyakarta. Pada seleksi ini aku memilih UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maliki Malang. Lupa aku memilih apa saja, tapi yang kuingat aku memilih Teknik Informatika. Sayangnya pada jalur inipun aku belum memiliki kesempatan untuk terdaftar sebagai mahasiswa.

To be Continued...

berlanjut ke "Who is Abdullah Fahmi ? | Siapakah Abdullah Fahmi ? (2)"